![]() |
Taken Pict by www.grandhome.dynu.net |
Di
era informasi seperti ini maka hakikatnya tidak ada lagi anggapan ‘sulit’ untuk
memperoleh informasi. Hal ini dikarenakan informasi bisa didapat dimana saja,
kapan saja, dan melalui apa saja. Namun dengan semakin berkembang pesatnya
informasi yang ada bahkan hingga mengalami ledakan informasi (information explosion) ini ternyata juga
dibarengi dengan semakin berkembang pesatnya teknologi. Ada hal urgent yang perlu di perhatikan bahwa penggunanaan
teknologi yang kadang kala tidak sesuai dengan kegunaannya. Seperti adanya
teknologi dalam bentuk media televisi. Ini secara sadar sudah menggerogoti
budaya bangsa, utamanya kalangan generasi muda dimana mereka lebih suka
memperoleh informasi melalui “menonton” televisi daripada langsung melakukan
aktivitas “membaca” untuk memperoleh informasi. Hal ini tidak menjadi masalah
ketika informasi yang mereka cari di televisi juga diimbangi dengan pencarian
informasi dalam bentuk lain seperti buku, Koran, dll. Sehingga tidak heran jika
budaya menonton kini sudah menggeser budaya bangsa yang sebenarnya.
Melihat
realita diatas, maka perlu berkaca pada negara-negara maju dimana aktivitas
“membaca” bukan hanya sekedar hobi tetapi sudah menjadi “kebutuhan” yang harus
selalu dipenuhi. Maka untuk membiasakan budaya baca tumbuh di tanah air
tercinta kita ini, hal dasar yang bisa dilakukan adalah dimulai dari diri
sendiri dan juga terapkan pada keluarga yang didalamnya juga termasuk anak. Hal
ini perlu, karena budaya membaca sejak dini utamanya bagi anak-anak akan sangat
membantu cara berpikirnya. Tentu akan berbeda anak yang sudah terbiasa membaca
sejak kecil dengan anak yang lebih banyak menonton televisi. Maka membangun home libarary di rumah agar keluarga
semakin tertarik untuk membaca yang kemudian menjadi kebiasaan itu sangatlah
penting untuk dilakukan.
So,
gimana caranya membangun home libarary
di rumah? Oh iya, sebelum membahas ruang-ruang yang cocok digunakan sebagai
lahan membuat home lbrary perlu
diketahui bahwa untuk pengelolaannya bisa sekehendak si pemilik rumah dan tidak
harus mengikuti standar pengelolaan perpustakaan. Ini dikarenakan agar si pemilik
nyaman dengan penataan kolesi bacaan yang sesuai dengan keinginannya.
Oke,
ada beberapa ruang yang biasanya dibuat home
library di rumah, seperti:
1. Home Library
sekaligus Ruang Kerja
Biasanya desain home library seperti ini karena kebutuhan pemiliknya yang memang
memiliki koleksi buku bacaan banyak dan menunjang profesinya. Sehingga ketika si pemilik membutuhkan buku,
ia mudah menjangkaunya. Untuk desain ruangannya perlu diperhatikan juga yakni
harus ergonomis agar nyaman saat berada di ruang kerja yang notabene mengerjakan
pekerjaan itu sangat melelahkan. Namun ketika desain interior ruang sudah ergonomis kerja pun menjadi nyaman dan
menyenangkan. Untuk warna ruangan bisa diaplikasikan warna hijau karena hijau
lebih sejuk dan menenangkan.
![]() |
Taken Pict by www.pinterest.com |
2. Home Library
sekaligus Tempat Bermain dan Belajar Anak
Usia anak adalah usia dimana mereka
senang bermain dan belajar maka menggabungkan tempat bermain dan tempat belajar
anak adalah suatu hal yang sangat menarik untuk dilakukan dan rasanya memang
sesuai. Jika bahasannya adalah anak-anak, maka sudah jelas mereka lebih
menyukai warna-warna cerah dengan beragam warna dalam satu ruangan. Baik dari
rak, meja baca, koleksi buku, hingga mainan. Untuk rak di ruang ini tentu
berukuran lebih kecil, ini menyesuaikan tubuh anak-anak sedangkan untuk meja
baca disarankan dibuat meja baca melingkar (pendek) dan ruangnya yang berlantai
karpet duduk sehingga anak-anak yang cenderung tidak bisa duduk manis bisa
dengan leluasa membaca buku sembari bermain entah duduk melingkar, berbaring
dsb.
![]() |
Taken Pict by www.popsugar.com |
3. Home Library
di Sudut Ruang Makan
Kebanyakan yang terjadi di masyarakat
kita adalah bahwa ruang makan adalah tempat untuk makan saja sembari diiringi
obrolan kecil antar keluarga atau bahkan ada juga yang melarang mengobrol saat
berbicara. Point yang terakhir tersebu membuat suasana makan menjadi kaku dan
membosankan. Maka salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan
menghadirkan home library di ruang
makan. Hal ini sangat menarik dilakukan misalnya saja ketika ibu sedang
mempersiapkan santapan makanan yang akan dihidangkan ayah beserta anak-anak
bisa membaca buku bersama. Dengan begitu ruang makan menjadi ruang yang tak
kalah hangat dengan ruang keluarga.
![]() |
Taken Pict by www.mysofabeds.co.uk |
4. Home Library
di Ruang Tamu
Ruang tamu merupakan suatu ruangan yang
kerap kali menjadi titik pertemuan antara si pemilik rumah dengan orang lain
yang bertamu maka sudah barang tentu bagaimana suasana ruang tamu bisa
menggambarkan karakter si pemilik rumah. Maka sudah semestinya didesain
sedemikian rupa, tidak perlu mewah asal nyaman. Hal ini dilakukan untuk
memuliakan tamu yang hadir. Salah satu caranya adalah bisa dengan membuat home library di ruang tamu. Ruang tamu
akan tampak lebih lebih indah dengan adanya koleksi buku-buku yang tersusun
rapi. Tamu juga bisa membaca di ruang tamu tersebut.
![]() |
Taken Pict by www.zoomtm.com |
5. Home Library
di Sudut Sisa Ruangan
Nah, home
library ini dibuat dengan memanfaatkan ruang-ruang yang masih kosong,
seperti loteng rumah, teras rumah, sudut ruangan, pembatas ruangan, dan lain
sebagainya. Dengan begitu, tak ada ruang kosong yang menganggur begitu saja.
![]() |
Taken Pict by www.digsdigs.com |
6. Home Library
di Dinding Panjang
Sayang banget kalau dindingnya dibiarkan
begitu saja. supaya lebih keren boleh juga dibuat home library di dinding, supaya dinding lebih berwarna dan tentunya
kita bisa baca buku-buku yang ada sembari berjalan atau berdiri.
![]() |
Taken Pict by bestdsgn.com |
Dengan
adanya home library di rumah secara
tidak langsung kita sedang menanamkan budaya membaca kepada keluarga sendiri. Ini
melatih keluarga juga untuk lebih literate.
Selain itu dari segi kesehatan juga mengemukakan bahwa dengan membaca memiliki
manfaat diantaranya:
1. Menurunkan
tingkat stress pada pikiran.
2. Organ
otak tetap aktif dan tajam.
3. Menangkal
penyakit Alzheimer (kelupaan).
4. Mencegah
Insomnia (gejala susah tidur).
Jadi,
sayangi keluargamu dengan besama-sama membangun budaya membaca di rumah ya. Jadilah
keluarga yang litarate. :)
Resources;
Alfrido,
Sarwino. 2013. Menghadirkan Home Library
di Dalam Hunian. Yogyakarta: Diva Press.
Resibook
Penerbit. 2015. “Manfaat Mmembaca Buku Bagi Kesehatan”. [Online] Dalam www.literasi.net/2015/1/manfaat-membaca-buku-bagi-kesehatan.html?m=1.
Diakses 29 April 2016 Pukul 21.52 WIB.
#studentlife
#librarianlife #libraryfun
Jogja,
29 April 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar