Perpustakaan ‘ini’ dan ‘itu’



Yuk... Librarian Traveller :D 

Sumber : Google
Jogja, kota pelajar yang sedang diselimuti musim panas akhir-akhir ini. Tapi itu tak menjadi penghalang kami untuk mengunjungi Balai Bahasa Yogyakarta. Ya, aku dan teman-teman sekelas berkunjung ke perpustakaan Balai Bahasa untuk memenuhi tugas matakuliah Katalogisasi Literatur Aksara Jawa (KLAJ). Ini adalah kunjungan untuk yang kedua kalinya. Kunjungan pertama ditemani bu Dr. Hj. Sri Rochyanti Zulaikha, M.Si. pengampu matakuliah KLAJ. 

Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta adalah perpustakaan khusus. Koleksinya khusus seputar bahasa. Nah, kunjungan kami itu bertujuan untuk melihat manuskrip Jawa kuno. Whaaa… tulisan apa itu? Ucapku saat membuka naskah kuno ‘Serat Rama’. Ah, itu kan aksara Jawa. Hehe Perlu diketahui juga lho, perpustakaan Balai Bahasa ini ‘terbaik’ kalau kataku. Mulai dari pelayanan, koleksi, dan lain sebagainya. Aku juga dapat oleh-oleh buku saat pulang. Buku tentang Berita Pustaka ; berisi Indeks Karya, otomasi layanan, dan pengenalan permainan tradisional. Hehe #Jogjahness #WongJogja #Ngayogyokarto

Oke tugas KLAJ  selesai, aku bersama beberapa temanku (Anis, Riffa, Dwi, Almer, dan Akmal) bergegas mengujungi Perpustakaan ICBC Yogyakarta. Ini diluar agenda sih. Kalau Almer dan Akmal tak menyinggung perihal perpustakaan ICBC ini tentu saja aku tak kan menjejakkan kaki disana.

Dengan menaiki sepeda motor. Kubiarkan kedua tanganku terkena sinar matahari yang sedang memancar panas. Sekitar pukul sebelas entah lewat berapa menit. Aku tak tau arah jalan menuju tujuan, Perpustakaan Psikologi ICBC Yogyakarta. Aku hanya mengikuti Anis dan Almer yang mengemudi tepat didepanku.

Aku termangu diatas sepeda motor. Mataku hanya tertuju pada bangunan yang berdiri tepat disamping rumah khas Yogyakarta. “Oh, jadi ini Perpustakaan Psikologi ICBC.” Batinku. Perpustakaan yang lebih tampak seperti rumah. Maka untuk menjawab rasa penasaranku, segera kami masuk perpustakaan. 

Whuuusssss.. hawa dan aroma AC menyambut kedatangan kami. Sunyi dan tenang itu juga kesan pertama yang kudapat secara pribadi. Lima buah meja yang masing-masing dikelilingi empat kursi. Dua buah AC di sisi depan dan belakang ruang perpustakaan. Dua buah kipas angin di sisi dan tengah ruang perpustakaan. Dan….. seorang mbak yang mengelola perpustakaan.

Kami meletakkan tas pada tempatnya. Setelah itu bergegas menjamah koleksi yang ada. Usut punya usut, ternyata dulunya ICBC ini adalah perpustakan pribadi Dosen Psikologi UGM, ibu Johana E. Prawitasari. Namun kini sudah boleh dikunjungi masyarakat umum.

Perpustakaan Psikologi ICBC merupakan perpustakaan independen yang berdiri sejak tahun 2001. Dari judulnya sudah tampak bukan, bahwa koleksi utamanya adalah buku dan jurnal psikologi. Ya, karena salah satu misi dari perpustakaannya adalah menjadi media penyebaran ilmu psikologi (ilmu prilaku) yang mudah diakses dan membumi, bagi masyarakat ilmiah maupun masyarakat umum.

Oh iya, penasarankan dengan kepanjangan ICBC itu sendiri? ICBC itu Institut for Community Behavioral Change yakni sebuah lembaga kajian perilaku di bidang kesehatan psikososial.

Hemmm… nyaman sekali di perpustakaan Psikologi ICBC ini. Koleksinya banyak, mulai dari InSight, Makara, Humanitas, CandraJiwa, Psikologika, Jurnal Pitutur, Psikodinamika, Buletin Psikologi, Jurnal Psikologi UGM, Jurnal Psikologi UNDIP, Insan : Media Psikologi, Jurnal Psikologi Proyeksi, Character : Jurnal Penelitian Psikologi, Anima : Indonesia Psychological Journal, Widya Dharma : Majalah Ilmiah Kependidikan, Jurnal Psikologi Internasional dan Nasional, dll.

Selain koleksi diatas juga ada komik lho. Di pintu ruang khusus komik tertulis “KotakKomik Comic Corner”. Unik juga, pikirku. Selain fasilitas koleksi, ada juga satu OPAC (Online Public Acces Catalog) ditengah perpustakaan. Untuk berselancar atau surfing ke Internet juga mudah karena “free-wifi”.

Kami duduk melingkari sebuah meja. Berdiskusi tentang perpustakaan Psikologi ICBC ini. Diskusi ringan yang dibumbui canda dan tawa. Mbak Pustakawan mengingatkan kami bahwa perpustakaan akan istirahat pukul dua belas. Nah, sekarang jarum jam sudah menunjukkan pukul dua belas kurang. Hemmm kami harus menanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Lagi-lagi mataku tertuju pada sebuah kata didinding perpustakaan., “Ilmu tidak akan habis dibagi” Johana E. Prawitasari. Sangat menginspirasi, pikirku. Aku hanya berdecak kagum.

Kunjungan dirasa cukup. Kami segera bergegas kembali pulang. Sebelum pulang kami minta brosur perpustakaan. Ini hal penting. Supaya saat memberi sharing informasi kepada yang lain ada rujukannya.

Pergi bersama-sama tapi pulang memencar kemana-mana hehe. Itulah kami. Ya, karena beda tujuan untuk berpulangnya.

Eh ada yang ketinggalan. Perpustakaan Psikologi ICBC ini berada di jalan Ki Mangunkusumo 27 Pakualaman, Yogyakarta.

Udah tau kan? Nah, selamat menjadi pengunjung selanjutnya ya. :D Ingat ya, perpustakaannya buka dari Senin-Jumat mulai pukul 09.00-17-00 WIB.

#IDKS

26 Maret 2015, Yogyakarta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untukmu Lelaki Hebatku, Terimakasih untuk Semua Rasa Cemburu yang Kau Berikan.

Grojokan Sewu: Tawangmangu

Kembali ke Blitar; Aku Datang….